(Kesaksian terkabulnya doa dengan perantaraan Hamba Allah Frank Duff)
Belum satu tahun saya menjadi anggota aktif Presidium Maria Guadalupe, ketika putra sulung saya menyampaikan kabar yang menggembirakan! Sebagai peneliti di salah satu universitas di Kopenhagen-Denmark, Demi Tristan Djajadi – nama putra saya, akan mengikuti konferensi ilmiah di Dublin-Irlandia pada 30 April – 4 Mei 2023.
Kabar ini bagaikan hadiah dari Bunda Maria untuk saya, walaupun bukan saya sendiri yang berkunjung ke Irlandia. Dengan bersemangat saya meminta Demi mewakili saya mengunjungi Kantor Pusat Legio Maria dan rumah Hamba Allah Frank Duff. Cukuplah memotret dan menceritakan kepada saya kisah kunjungannya, sudah membawa sukacita bagi saya.
Tetapi, kegembiraan itu berganti jadi kecemasan, saat muncul kesulitan dalam pengurusan visa Irlandia. Agen perjalanan yang membantu Demi mengurus visa mengatakan, tidak bisa mengikuti konferensi dan setelahnya berlibur. Harus memilih visa kerja (mengikuti konferensi termasuk bekerja) atau visa turis (berlibur). Di samping itu, paspor dari negara berkembang menambah kesulitan memperoleh visa Irlandia. Mungkin sangat jarang orang dari negara berkembang berkunjung ke Irlandia.
Putra saya patah semangat. Impiannya menjelajah beberapa tempat di Irlandia setelah mengikuti konferensi, sepertinya tak dapat diwujudkan. Bahkan, jika tidak berhasil memperoleh visa, ia terpaksa mengikuti konferensi secara daring (online).
Saya teringat Doa Memohon Beatifikasi Hamba Allah Frank Duff yang didalamnya ada kesempatan mengucapkan intensi pribadi. Saya mendaraskan doa itu setiap hari dengan permohonan agar putra saya memperoleh visa Irlandia untuk menghadiri konferensi dan berlibur.
Selama 1,5 bulan saya berdoa memohon bantuan doa Bapak Frank Duff, agar Tuhan berkenan memberi rahmat melalui Bunda Maria, sehingga Demi dapat memperoleh visa Irlandia untuk dua tujuan yang diharapkannya.
Sekitar akhir Maret, ada titik terang. Agen perjalanan meminta putra saya menulis surat berisi maksud berkunjung ke Irlandia dan destinasi yang direncanakan. Surat ini akan dilampirkan dalam pengurusan visa. Putra saya memaparkan rencananya berziarah ke Santa Perawan Maria di Knock, mengunjungi beberapa tempat wisata yang menarik baginya seperti Galway, Tralee, Killarney, dan Cork.
Suatu sore di pertengahan April, berbeda dari biasanya Demi melakukan video call dengan saya. Di tengah perbincangan, ia menunjukkan lembar paspornya yang dilengkapi visa Irlandia! Ia bisa mengikuti konferensi dan berlibur di sana selama 2 minggu! Puji Tuhan… terima kasih Bunda Maria dan Bapak Frank Duff!
Demi berangkat ke Dublin pada 30 April pagi. Di sela-sela kesibukan mengikuti konferensi, Demi mengunjungi Kantor Pusat Legio Maria dan rumah Bapak Frank Duff pada 2 Mei. Di sana ia disambut dengan ramah oleh Ms. Maureen. Putra saya membagikan foto-foto hasil jepretannya. Melihat foto-foto itu sudah membuat hati saya sangat senang, serasa berada di sana.
Kepada putra saya, Ms. Maureen mengungkapkan harapannya: semoga tahun depan Demi bisa kembali ke Dublin bersama saya. Harapan Ms. Maureen sudah pasti merupakan keinginan saya juga, tentunya menjadi kerinduan setiap Legioner dari segenap penjuru dunia untuk dapat menjejakkan kaki di Kantor Pusat Legio Maria dan melihat kediaman Bapak Frank Duff. Apalagi menurut putra saya, Irlandia sangat indah panoramanya, ditambah budaya dan musik tradisionalnya yang menawan.
Meski telah berada dalam Kerajaan Allah, masuk dalam barisan para Kudus di surga, Bapak Frank Duff menjadi pendoa bagi para Legioner. Sebagai ungkapan syukur, setiap hari saya berdoa agar kesucian Bapak Frank Duff segera diakui oleh Gereja, sehingga Legio Maria semakin dikenal luas, tentara Bunda Maria semakin berlipat ganda, sesuai keinginan dan harapan Ibu Surgawi kita.
(Patricia Heinrica Mariam Cendrawati Suhartono – Perwira Presidium Maria Guadalupe, Paroki Duren Sawit, Jakarta Timur – Indonesia)